... perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Al-An’am: 99)

Rabu, 22 Oktober 2014

ergonomiskah rapat di hotel?

Hari kedua pelaksanaan Gelar Budaya Kerja di Kediri. Dari dulu saya menaruh curiga dengan pelaksanaan rapat dinas yang dilaksanakan di hotel. Bukan bermaksud untuk berprasangka buruk. Tapi memang kebanyakan hotel ditujukan untuk kepentingan leisure. Rapat yang dilaksanakan oleh bisnis atau instansi publik di hotel sepertinya bukan merupakan market bisnis yang utama.
Melihat realitas itu maka kemungkinan fasilitas rapat tidak semata-mata didedikasikan untuk sekedar rapat. Sehingga fasilitas itu lebih mirip gedung serbaguna. Seperti yang saya lihat hari ini. Ruang pertemuan lebih cocok untuk kegiatan yang bersifat hiburan. Agak kurang mendukung apabila
digunakan untuk acara yang bertujuan adanya pertukaran informasi. Pencahayaan contohnya. Pencahayaan untuk acara hiburan digunakan pencahayaan yang rilek sehingga dibutuhkan indeks warna putih dan keterangan atau lumens yang relatif sedikit dari pada untuk keperluan rapat. Sedangkan indeks warna putih dan tingkat keterangan dibutuhkan yang tinggi.
Selain itu, pemantulan bunyi juga harus dipikirkan. Ruangan yang berbahan tembok cenderung memantulkan bunyi. Biasanya diatasi dengan bahan akustik untuk menyerap bunyi. Bahan tersebut misalnya karpet sebagaimana diaplikasikan pada studio musik.

Artikel Terakhir