... perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Al-An’am: 99)

Senin, 23 Februari 2015

Tukang Haji Naik Bubur?

Tukang Haji Naik Bubur?
Itu sekedar joke saat berbincang dengan teman-teman. Merujuk pada salah satu sinetron striping yang ditayangkan setiap hari oleh salah satu televisi swasta. Acara itu merupakan favorit buat ibu mertua saya dan saya tidak bisa menafikkan bahwa saya juga sama. Namun kami berdua berbeda perspektif. 
Saya tidak bisa menjelaskan perspektif ibu saya secara detail. Paling tidak yang saya tangkap itu beliau melihatnya banyak kandungan nasihat yang cukup banyak. Saya juga menilai demikian. Dilihat dari judulnya saja saya menilai itu judul sebuah kritik sosial. Orang yang dipandang rendah pun mampu mencapai cita-cita dan cita-cita itu bukan merupakan sebuah hal yang menghalalkan kesombongan.
Lebih lanjut sinetron itu dibumbui dengan adanya promosi iklan dan diseminasi informasi yang masuk didalam alur cerita. Yang menarik di diseminasi informasi tadi. Tidak banyak sinema yang menyajikan informasi secara lengkap dalam alur cerita. Dalam sinetron ini misalnya adanya penyampaian informasi tentang jenis penyakit tertentu, diantaranya saat kelahiran dengan operasi sesar oleh tokoh Rumana. Didalam cerita itu dijelaskan operasi sesar seperti apa. Setting pun diatur secara simpel misalnya musyawarah di masjid, konsultasi ke dokter, atau pergaulan ibu-ibu saat belanja sayur.
Bagi saya itulah yang menarik di sinema itu.

Artikel Terakhir