Bandung setelah 9 bulan tak berjumpa
Pada tanggal 28 agustus saya berangkat ke bandung. Awalnya segan
sekali untuk berangkat karena masih ada hal penting yang terpaksa
di-pending. Ditambah lagi kondisi yang drop mulai bangun tidur.
Setelah beristirahat sejenak dengan menu wajib --minyak angin sekujur
tubuh-- akhirnya rasanya badan rada ringan. Jam 10 pagi minta diantar
ibu ke perempatan kedunglurah untuk nebeng bus harapan jaya yang
melayani trayek Trenggalek-Surabaya. Tidak perlu menunggu lama yang
dinantipun datang.
Singkat cerita pukul 12 tepat saat adzan dhuhur masjid agung kediri
berkumandang saya sudah sampai di Alun-alun Kediri. Turun dari bus
langsung diserbu abang-abang becak. Saya katakan tidak karena waktu
masih panjang &sekaligus melatih ayunan kaki dengan harapan kurus
instan. Sedikit lebay.... Setelah jalan kaki cukup jauh diiringi
suasana yang super duper hot saya sampai di stasiun Kediri yang pernah
menjadi latar syuting film Dalam Mihrab Cinta. Sedikit catatan, jarak
dari alun-alun ke stasiun cukup jauh, jadi sangat jarang anda lihat
ada yang nekat jalan kaki. Sesampai di stasiun saya langsung masuk ke
lobbi customer service untuk menukar bukti pembayaran tiket. Dengan
sopan mas CS mempersilakan saya untuk menggunakan komputer yang ada
dipojok lobbi. Wah baru tahu kalau untuk menukar tiket cukup nge-print
sendiri. Inovasinya boleh juga. Kalau dulu untuk berangkat malam agak
kerepotan karena mas CS cuma buka sampai jam 5 sore.
Setelah itu saya mampir ke warung di halaman stasiun. Bakso n es
degan. Hmmm nyummy.... 10 ribu cukup buat bayar. Lalu beli air minum
kemasan seharga 6ribu. Kena PPN kayaknya.... biasanya 4 ribu kalau
bukan di area stasiun. Menunggu calon penumpang kereta api Kahuripan
ekspress diperbolehkan masuk peron. Masih 30 menit lagi. Kereta
berangkat jam 14.05, kalau bisa masuk jam 13.30 berarti masih ada
waktu buat sholat di musholla dalam. Sambil menunggu sedikit basa-basi
dengan sesama calon penumpang. Cukup tau asli dari tasikmalaya, di
tulungagung mengunjungi tantenya. Nama dan srlebihnya tidak penting.
Selanjutnya saya menyibukkan diri telpon si pemilik blog ini.
Hahaha.....
Jam 13.30 boleh masuk. Diarahkan oleh petugas peron untuk istirahat
ditempat duduk yang berjajar. No thanks.... mau sholat pak... sholat
jamak qoshor. Terus kembali ke tempat duduk. Ketemu cewek tadi. Dia
langsung geledah jaketku. Kelihatannya dikira satu komunitas dengan
dia. Tapi saya tidak memperhatikan ucapannya. Cuma kelihatannya dia
langsung menyurut karena logo jaketku Kodam Siliwangi. Hadiah dari Bu
Affi dari Dinas Penerangan Kodam Siliwangi.
Kereta perlahan-lahan bergeser ke jalur 2. Setelah itu saya masuk ke
kereta nomor 3. Wah ada colokan listriknya. Asik batere hape aman
deh.... Terus berangkat. Sedikit kecewa karena AC tidak terasa karena
tempat duduk didekat pintu. Ditambah tidak ada pedagang asongan
kecuali di stasiun banjar sampao cipeundeuy.
To be continued
--
Jln. A. Yani Nomor 1 Trenggalek
Kode Pos 66311
sekali untuk berangkat karena masih ada hal penting yang terpaksa
di-pending. Ditambah lagi kondisi yang drop mulai bangun tidur.
Setelah beristirahat sejenak dengan menu wajib --minyak angin sekujur
tubuh-- akhirnya rasanya badan rada ringan. Jam 10 pagi minta diantar
ibu ke perempatan kedunglurah untuk nebeng bus harapan jaya yang
melayani trayek Trenggalek-Surabaya. Tidak perlu menunggu lama yang
dinantipun datang.
Singkat cerita pukul 12 tepat saat adzan dhuhur masjid agung kediri
berkumandang saya sudah sampai di Alun-alun Kediri. Turun dari bus
langsung diserbu abang-abang becak. Saya katakan tidak karena waktu
masih panjang &sekaligus melatih ayunan kaki dengan harapan kurus
instan. Sedikit lebay.... Setelah jalan kaki cukup jauh diiringi
suasana yang super duper hot saya sampai di stasiun Kediri yang pernah
menjadi latar syuting film Dalam Mihrab Cinta. Sedikit catatan, jarak
dari alun-alun ke stasiun cukup jauh, jadi sangat jarang anda lihat
ada yang nekat jalan kaki. Sesampai di stasiun saya langsung masuk ke
lobbi customer service untuk menukar bukti pembayaran tiket. Dengan
sopan mas CS mempersilakan saya untuk menggunakan komputer yang ada
dipojok lobbi. Wah baru tahu kalau untuk menukar tiket cukup nge-print
sendiri. Inovasinya boleh juga. Kalau dulu untuk berangkat malam agak
kerepotan karena mas CS cuma buka sampai jam 5 sore.
Setelah itu saya mampir ke warung di halaman stasiun. Bakso n es
degan. Hmmm nyummy.... 10 ribu cukup buat bayar. Lalu beli air minum
kemasan seharga 6ribu. Kena PPN kayaknya.... biasanya 4 ribu kalau
bukan di area stasiun. Menunggu calon penumpang kereta api Kahuripan
ekspress diperbolehkan masuk peron. Masih 30 menit lagi. Kereta
berangkat jam 14.05, kalau bisa masuk jam 13.30 berarti masih ada
waktu buat sholat di musholla dalam. Sambil menunggu sedikit basa-basi
dengan sesama calon penumpang. Cukup tau asli dari tasikmalaya, di
tulungagung mengunjungi tantenya. Nama dan srlebihnya tidak penting.
Selanjutnya saya menyibukkan diri telpon si pemilik blog ini.
Hahaha.....
Jam 13.30 boleh masuk. Diarahkan oleh petugas peron untuk istirahat
ditempat duduk yang berjajar. No thanks.... mau sholat pak... sholat
jamak qoshor. Terus kembali ke tempat duduk. Ketemu cewek tadi. Dia
langsung geledah jaketku. Kelihatannya dikira satu komunitas dengan
dia. Tapi saya tidak memperhatikan ucapannya. Cuma kelihatannya dia
langsung menyurut karena logo jaketku Kodam Siliwangi. Hadiah dari Bu
Affi dari Dinas Penerangan Kodam Siliwangi.
Kereta perlahan-lahan bergeser ke jalur 2. Setelah itu saya masuk ke
kereta nomor 3. Wah ada colokan listriknya. Asik batere hape aman
deh.... Terus berangkat. Sedikit kecewa karena AC tidak terasa karena
tempat duduk didekat pintu. Ditambah tidak ada pedagang asongan
kecuali di stasiun banjar sampao cipeundeuy.
To be continued
--
Jln. A. Yani Nomor 1 Trenggalek
Kode Pos 66311